KARYA ILMIAH
PANDANGAN
AL – QUR’AN
DALAM PERKEMBANGAN TEKNIK INDUSTRI
diajukan
untuk memenuhi salah satu tugas
Mata
Kuliah : filsafat
ilmu
Dosen
Pengampu :
Amin Syukron ST,. MT.
Disusun
Oleh:
Nama
: Siti Asrifah Nurfadillah
NIM
: 14262011005
FAKULTAS
TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM
STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS
NAHDLATUL ULAMA AL – GHAZALI (UNUGHA)
CILACAP
2014 / 2015
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan karunia-Nya
penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Pandangan Islam Dalam Perkembangan Teknik Industri”. Adapun tujuan dari
penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Filsafat Ilmu.
Di
zaman ini yang disebut zaman modern, kehidupan manusia tidak dapat lepas dari perkembangan
Teknik Industri. Segala aktivitas kehidupan pasti berhubungan denganTeknik
Industri, Teknik Industri sendiri bertujuan untuk memudahkan segala
aktivitas manusia agar efektive dan berkualitas, namun dari banyaknya dampak
positif Teknik Industri terdapat dampak negatif yang ditimbulkan oleh Teknik
Industri. Sehingga perlulah ada yang membatasi Teknik Industri mengatur
penggunaannya.
Penyusun
menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
penyusun mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan karya
ilmiah ini di masa yang akan datang. Penyusun mengharapkan pembaca dapat
mempelajari dan mengerti maksud dari pembahasan yang disampaikan serta mendapat
ilmu dan manfaatnya. Amin.
Cilacap,
10 Juni 2015
Penyusun
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................
ii
DAFTAR ISI ..........................................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 1
B.
Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3
C.
Tujuan Penulisan Makalah ..................................................................................................... 3
D.
Manfaat Penulisan Makalah ................................................................................................... 3
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengaruh positif dan negatif perkembangan Teknik Industri ................................................... 4
B.
Pandangan Islam terhadap Teknik Industri ............................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan .....................................................................................................................
11
B.
Saran ...............................................................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................
12
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Berkembangnya Teknik Industri
sangatlah berpengaruh pada cara serta pola hidup masyarakat sekarang ini,
dimana hampir semua aspek dalam kehidupan sangat dipengaruhi oleh adanya
perkembangan Teknik Industri. Hal Itu terbukti dari semakin banyaknya orang
yang dalam kehidupannya sehari-hari sangat bergantung pada industri, contoh
produk dari kemajuan industri yang tidak bisa lepas dari setiap orang salah satunya
industri elektronik, industri mesin, industry logam (besi), industry pangan dan miniman dll. Pada dasarnya perkembangan
Teknik Industri sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat untuk mempermudah
pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari, namun besarnya manfaat kemajuan industri
tersebut seiringan juga dengan pengaruh negatifnya dalam semua bidang bahkan
berpengaruh pada akhlak (perilaku),
pola pikir/keyakinan (aqidah)
, dan cara hidup manusia itu sendiri.
Disiplin Teknik Industri tidak dapat
dipisahkan dengan disiplin ilmu lain. Konsep teknik industri yang bertujuan
mendapatkan efisiensi kerja dalam segala bidang pekerjaan telah nyata
membutuhkan bantuan disiplin ilmu lain. Sebaliknya, aplikasi disiplin teknik
industri itu sendiri meluas ke sagala bidang kehidupan tidak hanya
diaplikasikan khusus pada industri saja, melainkan semua operasi yang ada pada
pemerintahan, perdagangan, jasa pelayanan, dan juga kemilitera.
Teknik mesin merupakan disiplin ilmu
yang menjadi embrio berdirinya Teknik Industri yang terkait erat dengan ilmu
lain seperti mekanika, psikologi, ilmu komputer, manajemen, statistik, riset
operasional dan ilmu-ilmu sosial.
Integrasi bidang ilmu yang terkait
erat untuk perekayasaan sistem dikenal dengan bidang ilmu industrial and system engineering. Industrial and system engineering akan merancang sistem pada dua
level, yaitu level pertama level sistem aktivitas manusia dan ditekankan pada
tempat kerja fisik yang mana terjadi aktivitas manusia. Dan level kedua disebut
sistem pengawasan manajemen dan ditekankan pada prosedur, perencanaan,
pengukuran, pengawasan untuk semua aktivitas dalam organisasi.
Disiplin teknik industri ditujukan
untuk memecahkan masalah di sektor industri (semua organisasi usaha meliputi produksi
barang / manufaktur maupun jasa) dan non-industri. Singkatnya pendekatan teknik
industri tepat diterapkan untuk pengambilan keputusan dalam analisa manajemen
dengan melihat suatu problem sebagai bagian dari sistem yang integral (konsep
pendekaran sistem).
Melihat problematika
tersebut maka kita harus mengingat kembali pada agama atau kenyakinan yang
berfungsi sebagai pondasi dimana didalamnya sudah terdapat aturan dan
batasan-batasan dalam menjalankan kehidupan, agama yang terbaik tersebut adalah
agama islam. Islam merupakan agama yang sangat memperhatikan segala aspek
kehidupan dan segalanya telah diatur sesuai dengan perintah dari Allah SWT,
termasuk pada perkembangan Teknik Industri bukan sesuatu yang bebas nilai,
ketika industri disalahgunakan maka itu merupakan perbuatan zalim yang
tidak disukai oleh Allah SWT.
Perhatikan
FirmanNya:
وَابْتَغِ فِيْمَا آَتَاكَ اللهُ
الدَّارَ اْلآَخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا
أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكَ وَلاَ تَبْغِ اْلفَسَادَ فِي اْلأَرْضِ إِنَّ اللهَ لاَ
يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Artinya: Dan
carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri
akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan
berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik,
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash: 77)
Bahkan dalam islam
menuntut ilmu itu hukumnya wajib, seperti yang telah diterangkan dalam
hadits: Rasulullah saw bersabda: "Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)." (HR. Ibnu
Majah). Oleh karena itu, penulis akan membahas mengenai peran agama islam
dalam meluruskan problematika tersebut dengan mengangkat judul “Pandangan Al – Qur’an dalam Perkembangan Teknik
Industri”.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana
Teknik Industri yang sesuai
dengan syariat islam?
2. Bagaimana
pengaruh positif dan negatif perkembangan Teknik Industri dalam kehidupan
masyarakat?
C. Tujuan
Karya Ilmiah
Sejalan
dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1. Pengaruh
positif dan negatif perkembanganTeknik Industri
2. Pandangan
Islam terhadap Teknik Industri
D. Manfaat
Karya Ilmiah
Karya Ilmiah
ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun
secara praktis. Secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis karya ilmiah ini berguna
sebagai pengembangan konsep penelitian tindakan kelas. Secara praktis karya ilmiah ini diharapkan
bermanfaat bagi:
1. Penulis,
sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang
peranan islam dalam teknik industri
2. Pembaca,
sebagai media informasi tentang konsep penelitian
tindakan baik secara teoretis maupun praktis
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Teknik Industri Yang Sesuai Dengan Syariat Islam
Seperi kita ketahui, industri
kini telah merembet dalam kehidupan manusia bahkan dari kalangan atas hingga
menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan
mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Atas
dasar kreatifitas, akalnya, manusia mengembangkan industri dalam rangka untuk
mengolah SDA yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.
Islam pun tidak menghambat kemajuan teknik Industri,
tidak bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus,
asalkan dengan analisa-analisa yang teliti, obyekitf dan tidak bertentangan
dengan dasar al-Qur`an.
1. Teknik
Industri dalam al-Qur`an
Bagi ilmuwan al-Qur`an adalah inspirator, maknanya
bahwa dalam al-Qur’an banyak terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang mendorong
manusia untuk melihat, memandang, berfikir, serta mencermati fenomena-fenomena
alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diselidiki, diteliti dan
dikembangkan. Al-Qur’an menantang manusia untuk menggunakan akal fikirannya
seoptimal mungkin.
Al-Qur`an memuat segala informasi yang dibutuhkan
manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi tentang
ilmu teknik industri pun disebutkan berulang-ulang dengan tujuan agar manusia
bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode,
mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam
di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan
historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu. Sebagaimana firman Allah berikut
ini:
قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي
السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ
Artinya:
“Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan
metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ...”
( QS. Yunus ayat 101)
قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيْرُوا فِي اْلأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ
Artinya:
“Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah
Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana
akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”. (QS. Ali Imran: 137)
وَفِي
أَنْفُسِكُمْ أَفَلاَ تُبْصِرُوْنَ
Artinya:”Dan (juga)
pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”.
(QS. Az-Zariyat: 21)
Dalam
al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang memberikan motivasi agar manusia menggunakan
akal fikiran untuk membaca dan mengamati fenomena-fenomena alam semesta.
Teks-teks al-Qur’an yang terkait dengan ilmu teknik industri adalah sebagai
berikut:
2. Al-Qur`an Sebagai Produk
Wujud industry dari Allah
Al-Qur`an menuntun manusia pada jalur-jalur riset
yang akan ditempuh sehingga manusia memperoleh hasil yang benar. Al-Qur`an juga
sebagai hudan memberi kecerahan pada akal manusia, kebenaran hasil riset dapat
diukur dari kesesuaian rumus baku, dan antara akal dengan naql.
Al-Qur`an merupakan rumus baku, alam semesta dengan
segala perubahannya sebagai persoalan yang layak dan perlu dijawab. Solusi tentang
teka-teki alam semesta akan terselesaikan dengan benar jika digunakan formula
yang tepat yaitu al-Qur`an. Dengan demikian ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat
Qur’aniyah akan berjalan secara pararel dan seimbang. Ilmu pengetahuan seperti
ini jika menjelma menjadi industry maka akan menjadikan teknik industri berbasiskan
Qur’an atau teknik industri yang Qur’anik.
Banyak ayat Al-Qur’an yang menyinggung tentang
pengembangan teknik industri, seperti dalam QS. Al – Hadid : 25 yang
mengisyaratkan industry dan teknologi yang bermacam – macam, seperti industry
logam (besi) di bidang militer dan
sipil.
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا
بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ
النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ
لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ
مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ
اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ (٢٥)
‘’Sungguh, Kami telah mengutus
rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka
kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami
menciptakan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan banyak manfaat bagi manusia,
dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya
walaupun Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.’’
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala menurunkannya sebagai hidayah
bagi makhluk dan untuk membimbing mereka kepada hal yang bermanfaat bagi mereka
baik pada agama maupun dunia mereka. Yaitu keadilan baik dalam ucapan maupun
dalam perbuatan. Agama yang yang dibawa para rasul berisi keadilan dalam
perintah dan larangan, dan dalam bermu’amalah dengan makhluk, dalam jinayat,
qishas, hudud, mawarits, dan lain-lain. Yakni dapat menegakkan agama Allah dan
mewujudkan maslahat mereka yang begitu banyak. Ayat ini merupakan dalil bahwa
para rasul semuanya sepakat dalam kaidah syara’, yaitu menegakkan keadilan
meskipun berbeda-beda gambaran keadilan itu sesuai situasi, kondisi dan zaman. Kita
dapat melihat banyak peralatan yang dibuat manusia tidak lepas dari besi. Yakni
agar Allah Subhaanahu wa Ta'aala menegakkan pasar ujian dengan apa yang
diturunkan-Nya berupa kitab dan besi, sehingga menjadi jelas siapa yang
menolong agama-Nya dan para rasul-Nya meskipun Dia tidak dilihat mereka, dimana
ketika inilah iman bermanfaat berbeda jika sudah tidak gaib lagi bagi mereka,
maka tidak ada faedahnya beriman ketika itu, karena beriman pada saat itu dalam keadaan terpaksa. Yakni tidak ada sesuatu pun
yang dapat melemahkan-Nya dan tidak ada yang dapat meloloskan diri dari-Nya. Di
antara kekuatan dan keperkasaan-Nya adalah Dia menurunkan besi, dimana darinya
dibuat berbagai peralatan yang kuat. Di antara kekuatan dan keperkasaan-Nya
juga adalah Dia Mahakuasa untuk mengalahkan sendiri musuh-musuh-Nya, akan
tetapi Dia menguji para wali-Nya dengan musuh-musuh-Nya itu agar diketahui
siapa yang menolong agama-Nya meskipun Dia tidak dilihat mereka.
Dalam
ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala menggandengkan antara kitab dengan besi,
karena dengan keduanya Allah menolong agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya.
Dalam kitab, terdapat hujjah dan bukti, sedangkan besi (seperti pedang) dapat
menguatkannya. Dengan keduanya dapat ditegakkan keadilan, yang di sana terdapat
dalil yang menunjukkan kebijaksanaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan
kesempurnaan-Nya, serta kesempurnaan syariat-Nya yang Dia syariatkan melalui
lisan para rasul-Nya.
Bagi masyarakat sekarang industry sudah merupakan
suatu religion. Pengembangan industri dianggap sebagai solusi dari permasalahan
yang ada. Peran Islam dalam
perkembangan teknik industri, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan
standar pemanfaatan industri. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam)
wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan industri, bagaimana pun juga
bentuknya. Teknik industri yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan
oleh syariah Islam. Sedangkan teknik industri yang tidak boleh
dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam. Bagaimanapun sebagai
ilmuwan yang meletakkan sandaran pada kaidah-kaidah agama khususnya al Qur'an,
Hadist Nabi dan Siroh Nabawiyyah kita tidak boleh begitu saja tergiur dengan
produk industri yang bukan terlahir dari sifat rahim Allah. Yang
kita butuhkan dari semua itu adalah keridhoan Allah SWT.
Saintis
Muslim seyogyanya menaruh perhatian pada ajaran Agama baik ketika akan melakukan
riset, menerima teori atau mengembangkan teknik industri sebab apa yang
dihasilkannya sepenuhnya untuk kebutuhan manusia, sedangkan Agama (Islam) suatu
sistem nilai hidup di dunia yang mengantarkan hidup yang kekal dan sesungguhnya
kehidupan. Jadi, yang
dimaksud menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan teknik industri bukanlah
bahwa konsep teknik industri wajib bersumber kepada al-Qur`an dan al-Hadits,
tapi yang dimaksud, bahwa teknik industri wajib berstandar pada al-Qur`an dan
al-Hadits. Ringkasnya, al-Qur`an dan al-Hadits adalah standar (miqyas) teknik
industri, dan bukannya sumber (mashdar) teknik industri. Artinya, apa pun
konsep teknik industri yang dikembangkan, harus sesuai dengan al-Qur`an dan
al-Hadits, dan tidak boleh bertentangan dengan al-Qur`an dan al-Hadits itu. Jika suatu konsep teknik industri bertentangan dengan
al-Qur`an dan al-Hadits, maka konsep itu berarti harus ditolak. Misalnya saja
Teori Darwin yang menyatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari organisme
sederhana yang selama jutaan tahun berevolusi melalui seleksi alam menjadi
organisme yang lebih kompleks hingga menjadi manusia modern sekarang.
Maka Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam
wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh bangunan
ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah
Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar
bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah
Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib
ditolak dan tidak boleh diamalkan.
B. Pengaruh
Perkembangan Teknik Industri dalam Kehidupan Manusia
Kemajuan
teknik industri mempengaruhi segala aspek kehidupan, baik itu di bidang sosial,
ekonomi, pendidikan maupun kebudayaan. Perkembangan dunia teknik industry yang
demikian pesatnya telah memberikan manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban
umat manusia. Kegiatan industri yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu sederhana,
kini sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat industri
telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan
yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru
aneka kapasitas mesin, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak
manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknik
industri yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan
memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Bagi kebanyakan orang, teknik industri dianggap
sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Memang, tidak dapat dipungkiri
adanya teknik industri turut membantu dalam hal kesejahteraan hidup manusia. Seperti
yang kita ketahui bahwa di era serba modern seperti saat ini, peran teknik
industri dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat berpengaruh. Hal ini tidak
terlepas dari aktivitas kita yang kerap kali ditunjang dengan industri itu
sendiri yang mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat, mudah, murah
dan menghemat waktu.
Di satu sisi, industri memiliki keuntungan bagi
orang yang menggunakannya. Misalkan saja dalam hal berbagi informasi, setiap
orang dapat mengakses informasi dunia dengan cepat dan mudah, sehingga mereka
dapat menyadari bahwa dunia seakan berada di genggaman mereka. Suatu akses yang
tentunya akan memperkaya manusia dengan segudang informasi yang dapat
meningkatkan pengetahuan dan kreativitasnya. Begitu banyaknya pengaruh dari
kemajuan tekni industri bagi manusia entah itu positif ataupun negatif. Berikut
ini adalah dampak positif dan negatif perkembangan teknik industri dalam
berbagai bidang kehidupan.
Perkembangan teknik industri juga memiliki andil kuat
dalam memajukan perekonomian masyarakat, berikut ini dampak positif dan
negative dari perkembangan teknik industry.
·
Dampak Positif
1) Pertumbuhan
ekonomi yang semakin tinggi
2) Terjadinya
industrialisasi
3) Kemudahan
bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi
menuju ke tempat penawaran/penjualan. Dibalik dampak positifnya yang sangat menguntungkan
ternyata, kemajuan industri memiliki dampak negatif yang sangat merugikan.
Mengapa demikian? Salah satu faktornya adalah ulah dari manusia-manusia yang
tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan fungsi dari kemajuan teknik tersebut.
Mereka tidak berfikir apa dampak yang akan terjadi pada generasi penerus bangsa
kita selanjutnya.
4) Produktivitas
dunia industri semakin meningkat
Kemajuan
teknik akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek
teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi
yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan
produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di
dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan
segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual
melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan
secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting
konsumen tidak perlu pergi ke toko.
5) Persaingan
dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan
pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi,
akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang
diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan
akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan
adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan
pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang
berubah tersebut.
6) Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.
- Dampak Negatif
Dampak negative dari kemajuan Teknik industri yang
paling sering dijumpai adalah berbagai bentuk penipuan dan manusia menjadi
malas karena di perbudak oleh mesin.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya, penulis mengemukakan
kesimpulan bahwa pada dasarnya islam tidak pernah menghambat kemajuan teknik industri dalam kehidupan
sehari-hari dengan syarat dalam menganalisis teknik industri tersebut dengan teliti, obyektif,
dan tidak bertentangan dengan dasar Al.Qur’an. terbukti teknik industri dalam islam
meliputi isi Al.Qur’an yang mendukung perkembangan teknik industri dan Al.Qur’an
sebagai produk wujud dari
Allah Swt.
B. Saran
Sejalan dengan simpulan diatas, penulis
merumuskan saran bahwasannya masyarakat dalam memilih dan menggunakan teknik industri haruslah
sebijak mungkin disesuaikan dengan kebutuhan dan harus sejalan dengan
ajaran islam yang terwujud dalam bentuk Al.Qur’an dan As - sunnah serta
menjadikan keimanan dan ketakwaan sebagai penyaring dalam aktivitas kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Syukron, Amin., & Muhammad Kholil, (2014). Pengantar Teknik Industri, Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar