Rabu, 10 Juni 2015

pandangan al - qur'an dalam perkembangan teknik industri



KARYA ILMIAH

PANDANGAN AL – QUR’AN DALAM PERKEMBANGAN TEKNIK INDUSTRI


diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah         : filsafat ilmu
Dosen Pengampu : Amin Syukron ST,. MT.

Disusun Oleh:
Nama     : Siti Asrifah Nurfadillah
NIM   : 14262011005


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA AL – GHAZALI (UNUGHA)
CILACAP 2014 / 2015

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kehadirat Allah Swt. atas rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pandangan Islam Dalam Perkembangan Teknik Industri”. Adapun tujuan dari penyusunan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Filsafat Ilmu.
Di zaman ini yang disebut zaman modern, kehidupan manusia tidak dapat lepas dari perkembangan Teknik Industri. Segala aktivitas kehidupan pasti berhubungan denganTeknik Industri, Teknik Industri sendiri bertujuan untuk  memudahkan segala aktivitas manusia agar efektive dan berkualitas, namun dari banyaknya dampak positif Teknik Industri terdapat dampak negatif yang ditimbulkan oleh Teknik Industri. Sehingga perlulah ada yang membatasi Teknik Industri mengatur penggunaannya.
Penyusun menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik maupun saran yang membangun demi kesempurnaan karya ilmiah ini di masa yang akan datang. Penyusun mengharapkan pembaca dapat mempelajari dan mengerti maksud dari pembahasan yang disampaikan serta mendapat ilmu dan manfaatnya. Amin.


 Cilacap, 10 Juni 2015


Penyusun













DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 1
B.    Rumusan Masalah ................................................................................................................... 3
C.    Tujuan Penulisan Makalah ..................................................................................................... 3
D.    Manfaat Penulisan Makalah ................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A.  Pengaruh positif dan negatif perkembangan Teknik Industri ................................................... 4
B.  Pandangan  Islam terhadap Teknik Industri ............................................................................. 8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan ..................................................................................................................... 11
B.    Saran ............................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................... 12


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Berkembangnya Teknik Industri sangatlah berpengaruh pada cara serta pola hidup masyarakat sekarang ini, dimana hampir semua aspek dalam kehidupan  sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan Teknik Industri. Hal Itu terbukti dari semakin banyaknya orang yang dalam kehidupannya sehari-hari sangat bergantung pada industri, contoh produk dari kemajuan industri yang tidak bisa lepas dari setiap orang salah satunya industri elektronik, industri mesin, industry logam (besi), industry pangan dan miniman dll. Pada dasarnya perkembangan Teknik Industri sangat bermanfaat bagi kehidupan masyarakat untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam kehidupan sehari-hari, namun besarnya manfaat kemajuan industri tersebut seiringan juga dengan pengaruh negatifnya dalam semua bidang bahkan berpengaruh pada akhlak (perilaku), pola pikir/keyakinan (aqidah) , dan cara hidup manusia itu sendiri.

Disiplin Teknik Industri tidak dapat dipisahkan dengan disiplin ilmu lain. Konsep teknik industri yang bertujuan mendapatkan efisiensi kerja dalam segala bidang pekerjaan telah nyata membutuhkan bantuan disiplin ilmu lain. Sebaliknya, aplikasi disiplin teknik industri itu sendiri meluas ke sagala bidang kehidupan tidak hanya diaplikasikan khusus pada industri saja, melainkan semua operasi yang ada pada pemerintahan, perdagangan, jasa pelayanan, dan juga kemilitera.

Teknik mesin merupakan disiplin ilmu yang menjadi embrio berdirinya Teknik Industri yang terkait erat dengan ilmu lain seperti mekanika, psikologi, ilmu komputer, manajemen, statistik, riset operasional dan ilmu-ilmu sosial.

Integrasi bidang ilmu yang terkait erat untuk perekayasaan sistem dikenal dengan bidang ilmu industrial and system engineering. Industrial and system engineering akan merancang sistem pada dua level, yaitu level pertama level sistem aktivitas manusia dan ditekankan pada tempat kerja fisik yang mana terjadi aktivitas manusia. Dan level kedua disebut sistem pengawasan manajemen dan ditekankan pada prosedur, perencanaan, pengukuran, pengawasan untuk semua aktivitas dalam organisasi.
Disiplin teknik industri ditujukan untuk memecahkan masalah di sektor industri (semua organisasi usaha meliputi produksi barang / manufaktur maupun jasa) dan non-industri. Singkatnya pendekatan teknik industri tepat diterapkan untuk pengambilan keputusan dalam analisa manajemen dengan melihat suatu problem sebagai bagian dari sistem yang integral (konsep pendekaran sistem).

Melihat problematika tersebut maka kita harus mengingat kembali pada agama atau kenyakinan yang berfungsi sebagai pondasi  dimana didalamnya sudah terdapat aturan dan batasan-batasan dalam menjalankan kehidupan, agama yang terbaik tersebut adalah agama islam. Islam  merupakan agama yang sangat memperhatikan segala aspek kehidupan dan segalanya telah diatur sesuai dengan perintah dari Allah SWT, termasuk pada perkembangan Teknik Industri bukan sesuatu yang bebas nilai, ketika industri disalahgunakan maka itu  merupakan perbuatan zalim yang tidak disukai oleh Allah SWT.

 Perhatikan FirmanNya:

وَابْتَغِ فِيْمَا آَتَاكَ اللهُ الدَّارَ اْلآَخِرَةَ وَلاَ تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللهُ إِلَيْكَ وَلاَ تَبْغِ اْلفَسَادَ فِي اْلأَرْضِ إِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ 

Artinya:     Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah Telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. (QS. Al Qashash: 77)
Bahkan dalam islam menuntut ilmu itu hukumnya wajib, seperti yang telah diterangkan dalam hadits: Rasulullah saw bersabda: "Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah)." (HR. Ibnu Majah). Oleh karena itu, penulis akan membahas mengenai peran agama islam dalam meluruskan problematika tersebut dengan mengangkat judul “Pandangan Al – Qur’an dalam Perkembangan Teknik Industri”.


B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1.      Bagaimana Teknik Industri yang sesuai dengan syariat islam?
2.      Bagaimana pengaruh positif dan negatif perkembangan Teknik Industri dalam kehidupan masyarakat?

C.     Tujuan Karya Ilmiah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:
1.      Pengaruh positif dan negatif perkembanganTeknik Industri
2.      Pandangan  Islam terhadap Teknik Industri

D.    Manfaat Karya Ilmiah
Karya Ilmiah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoretis maupun secara praktis. Secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis karya ilmiah ini berguna sebagai pengembangan konsep penelitian tindakan kelas. Secara praktis karya ilmiah ini diharapkan bermanfaat bagi:
1.      Penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang peranan islam dalam teknik industri
2.      Pembaca, sebagai media informasi tentang konsep penelitian tindakan baik secara teoretis maupun praktis












BAB II
PEMBAHASAN

A.    Teknik Industri Yang Sesuai Dengan Syariat Islam

Seperi kita ketahui, industri kini telah merembet dalam kehidupan manusia bahkan dari kalangan atas hingga menengah kebawah sekalipun. Dimana upaya tersebut merupakan cara atau jalan mewujudkan kesejahteraan dan meningkatkan harkat dan martabat manusia. Atas dasar kreatifitas, akalnya, manusia mengembangkan industri dalam rangka untuk mengolah SDA yang di berikan oleh Tuhan Yang Maha Esa.

Islam pun tidak menghambat kemajuan teknik Industri, tidak bertentangan dengan teori-teori pemikiran modern yang teratur dan lurus, asalkan dengan analisa-analisa yang teliti, obyekitf  dan tidak bertentangan dengan dasar al-Qur`an.

1.      Teknik Industri dalam al-Qur`an
Bagi ilmuwan al-Qur`an adalah inspirator, maknanya bahwa dalam al-Qur’an banyak terkandung teks-teks (ayat-ayat) yang mendorong manusia untuk melihat, memandang, berfikir, serta mencermati fenomena-fenomena alam semesta ciptaan Tuhan yang menarik untuk diselidiki, diteliti dan dikembangkan. Al-Qur’an menantang manusia untuk menggunakan akal fikirannya seoptimal mungkin.

Al-Qur`an memuat segala informasi yang dibutuhkan manusia, baik yang sudah diketahui maupun belum diketahui. Informasi tentang ilmu teknik industri pun disebutkan berulang-ulang dengan tujuan agar manusia bertindak untuk melakukan nazhar. Nazhar adalah mempraktekkan metode, mengadakan observasi dan penelitian ilmiah terhadap segala macam peristiwa alam di seluruh jagad ini, juga terhadap lingkungan keadaan masyarakat dan historisitas bangsa-bangsa zaman dahulu.  Sebagaimana firman Allah berikut ini:

قُلِ انْظُرُوا مَاذَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ                                                                                                                                     
Artinya:    “Katakanlah (Muhammad): lakukanlah nadzar (penelitian dengan menggunakan metode ilmiah) mengenai apa yang ada di langit dan di bumi ...”
( QS. Yunus ayat 101)

قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِكُمْ سُنَنٌ فَسِيْرُوا فِي اْلأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِيْنَ

Artinya:     “Sesungguhnya telah berlalu sebelum kamu sunah-sunah Allah; Karena itu berjalanlah kamu di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana akibat orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)”. (QS. Ali Imran: 137)

 وَفِي أَنْفُسِكُمْ أَفَلاَ تُبْصِرُوْنَ
Artinya:”Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?”.
(QS. Az-Zariyat: 21)
Dalam al-Qur`an terdapat ayat-ayat yang memberikan motivasi agar manusia menggunakan akal fikiran untuk membaca dan mengamati fenomena-fenomena alam semesta. Teks-teks al-Qur’an yang terkait dengan ilmu teknik industri adalah sebagai berikut:
2.   Al-Qur`an Sebagai Produk Wujud industry dari Allah
Al-Qur`an menuntun manusia pada jalur-jalur riset yang akan ditempuh sehingga manusia memperoleh hasil yang benar. Al-Qur`an juga sebagai hudan memberi kecerahan pada akal manusia, kebenaran hasil riset dapat diukur dari kesesuaian rumus baku, dan antara akal dengan naql.

Al-Qur`an merupakan rumus baku, alam semesta dengan segala perubahannya sebagai persoalan yang layak dan perlu dijawab. Solusi tentang teka-teki alam semesta akan terselesaikan dengan benar jika digunakan formula yang tepat yaitu al-Qur`an. Dengan demikian ayat-ayat kauniyah dan ayat-ayat Qur’aniyah akan berjalan secara pararel dan seimbang. Ilmu pengetahuan seperti ini jika menjelma menjadi industry maka akan menjadikan teknik industri berbasiskan Qur’an atau teknik industri yang Qur’anik.
Banyak ayat Al-Qur’an yang menyinggung tentang pengembangan teknik industri, seperti dalam QS. Al – Hadid : 25 yang mengisyaratkan industry dan teknologi yang bermacam – macam, seperti industry logam (besi) di bidang militer dan sipil.
 
لَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ وَأَنْزَلْنَا الْحَدِيدَ فِيهِ بَأْسٌ شَدِيدٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ
 مَنْ يَنْصُرُهُ وَرُسُلَهُ بِالْغَيْبِ إِنَّ اللَّهَ قَوِيٌّ عَزِيزٌ (٢٥)
Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan bukti-bukti yang nyata dan Kami turunkan bersama mereka kitab dan neraca (keadilan) agar manusia dapat berlaku adil. Dan Kami menciptakan besi yang mempunyai kekuatan hebat dan banyak manfaat bagi manusia, dan agar Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)-Nya dan rasul-rasul-Nya walaupun Allah tidak dilihatnya. Sesungguhnya Allah Mahakuat lagi Mahaperkasa.’’
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala menurunkannya sebagai hidayah bagi makhluk dan untuk membimbing mereka kepada hal yang bermanfaat bagi mereka baik pada agama maupun dunia mereka. Yaitu keadilan baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan. Agama yang yang dibawa para rasul berisi keadilan dalam perintah dan larangan, dan dalam bermu’amalah dengan makhluk, dalam jinayat, qishas, hudud, mawarits, dan lain-lain. Yakni dapat menegakkan agama Allah dan mewujudkan maslahat mereka yang begitu banyak. Ayat ini merupakan dalil bahwa para rasul semuanya sepakat dalam kaidah syara’, yaitu menegakkan keadilan meskipun berbeda-beda gambaran keadilan itu sesuai situasi, kondisi dan zaman. Kita dapat melihat banyak peralatan yang dibuat manusia tidak lepas dari besi. Yakni agar Allah Subhaanahu wa Ta'aala menegakkan pasar ujian dengan apa yang diturunkan-Nya berupa kitab dan besi, sehingga menjadi jelas siapa yang menolong agama-Nya dan para rasul-Nya meskipun Dia tidak dilihat mereka, dimana ketika inilah iman bermanfaat berbeda jika sudah tidak gaib lagi bagi mereka, maka tidak ada faedahnya beriman ketika itu, karena beriman pada saat itu dalam keadaan terpaksa. Yakni tidak ada sesuatu pun yang dapat melemahkan-Nya dan tidak ada yang dapat meloloskan diri dari-Nya. Di antara kekuatan dan keperkasaan-Nya adalah Dia menurunkan besi, dimana darinya dibuat berbagai peralatan yang kuat. Di antara kekuatan dan keperkasaan-Nya juga adalah Dia Mahakuasa untuk mengalahkan sendiri musuh-musuh-Nya, akan tetapi Dia menguji para wali-Nya dengan musuh-musuh-Nya itu agar diketahui siapa yang menolong agama-Nya meskipun Dia tidak dilihat mereka.
Dalam ayat ini Allah Subhaanahu wa Ta'aala menggandengkan antara kitab dengan besi, karena dengan keduanya Allah menolong agama-Nya dan meninggikan kalimat-Nya. Dalam kitab, terdapat hujjah dan bukti, sedangkan besi (seperti pedang) dapat menguatkannya. Dengan keduanya dapat ditegakkan keadilan, yang di sana terdapat dalil yang menunjukkan kebijaksanaan Allah Subhaanahu wa Ta'aala dan kesempurnaan-Nya, serta kesempurnaan syariat-Nya yang Dia syariatkan melalui lisan para rasul-Nya.
Bagi masyarakat sekarang industry sudah merupakan suatu  religion. Pengembangan industri dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Peran Islam dalam perkembangan teknik industri, adalah bahwa Syariah Islam harus dijadikan standar pemanfaatan industri. Ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam) wajib dijadikan tolak ukur dalam pemanfaatan industri, bagaimana pun juga bentuknya. Teknik industri yang boleh dimanfaatkan, adalah yang telah dihalalkan oleh syariah Islam. Sedangkan teknik industri  yang tidak boleh dimanfaatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam. Bagaimanapun sebagai ilmuwan yang meletakkan sandaran pada kaidah-kaidah agama khususnya al Qur'an, Hadist Nabi dan Siroh Nabawiyyah kita tidak boleh begitu saja tergiur dengan produk industri yang bukan terlahir dari sifat rahim Allah. Yang kita butuhkan dari semua itu adalah keridhoan Allah SWT.
Saintis Muslim seyogyanya menaruh perhatian pada ajaran Agama baik ketika akan melakukan riset, menerima teori atau mengembangkan teknik industri sebab apa yang dihasilkannya sepenuhnya untuk kebutuhan manusia, sedangkan Agama (Islam) suatu sistem nilai hidup di dunia yang mengantarkan hidup yang kekal dan sesungguhnya kehidupan. Jadi, yang dimaksud menjadikan Aqidah Islam sebagai landasan teknik industri bukanlah bahwa konsep teknik industri wajib bersumber kepada al-Qur`an dan al-Hadits, tapi yang dimaksud, bahwa teknik industri wajib berstandar pada al-Qur`an dan al-Hadits. Ringkasnya, al-Qur`an dan al-Hadits adalah standar (miqyas) teknik industri, dan bukannya sumber (mashdar) teknik industri. Artinya, apa pun konsep teknik industri yang dikembangkan, harus sesuai dengan al-Qur`an dan al-Hadits, dan tidak boleh bertentangan dengan al-Qur`an dan al-Hadits itu. Jika suatu konsep teknik industri bertentangan dengan al-Qur`an dan al-Hadits, maka konsep itu berarti harus ditolak. Misalnya saja Teori Darwin yang menyatakan bahwa manusia adalah hasil evolusi dari organisme sederhana yang selama jutaan tahun berevolusi melalui seleksi alam menjadi organisme yang lebih kompleks hingga menjadi manusia modern sekarang.
Maka Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadi Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.

B.    Pengaruh Perkembangan Teknik Industri dalam Kehidupan Manusia

            Kemajuan teknik industri mempengaruhi segala aspek kehidupan, baik itu di bidang sosial, ekonomi, pendidikan maupun kebudayaan. Perkembangan dunia teknik industry yang demikian pesatnya telah memberikan manfaat luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Kegiatan industri yang sebelumnya menuntut peralatan yang begitu sederhana, kini sudah digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis. Sistem kerja alat industri telah mengalihfungsikan tenaga otot manusia dengan pembesaran dan percepatan yang menakjubkan. Begitupun dengan telah ditemukannya formulasi-formulasi baru aneka kapasitas mesin, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktivitas manusia. Kemajuan teknik industri yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. 

            Bagi kebanyakan orang, teknik industri dianggap sebagai solusi dari permasalahan yang ada. Memang, tidak dapat dipungkiri adanya teknik industri turut membantu dalam hal kesejahteraan hidup manusia. Seperti yang kita ketahui bahwa di era serba modern seperti saat ini, peran teknik industri dalam kehidupan sehari-hari tentunya sangat berpengaruh. Hal ini tidak terlepas dari aktivitas kita yang kerap kali ditunjang dengan industri itu sendiri yang mampu menjawab tuntutan pekerjaan yang lebih cepat, mudah, murah dan menghemat waktu.

            Di satu sisi, industri memiliki keuntungan bagi orang yang menggunakannya. Misalkan saja dalam hal berbagi informasi, setiap orang dapat mengakses informasi dunia dengan cepat dan mudah, sehingga mereka dapat menyadari bahwa dunia seakan berada di genggaman mereka. Suatu akses yang tentunya akan memperkaya manusia dengan segudang informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan kreativitasnya. Begitu banyaknya pengaruh dari kemajuan tekni industri bagi manusia entah itu positif ataupun negatif. Berikut ini adalah dampak positif dan negatif perkembangan teknik industri dalam berbagai bidang kehidupan.

            Perkembangan teknik industri juga memiliki andil kuat dalam memajukan perekonomian masyarakat, berikut ini dampak positif dan negative dari perkembangan teknik industry.
·         Dampak Positif
1)      Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi
2)      Terjadinya industrialisasi
3)      Kemudahan bertransaksi dan berbisnis dalam bidang perdagangan sehingga tidak perlu pergi menuju ke tempat penawaran/penjualan. Dibalik dampak positifnya yang sangat menguntungkan ternyata, kemajuan industri memiliki dampak negatif yang sangat merugikan. Mengapa demikian? Salah satu faktornya adalah ulah dari manusia-manusia yang tidak bertanggung jawab yang menyalahgunakan fungsi dari kemajuan teknik tersebut. Mereka tidak berfikir apa dampak yang akan terjadi pada generasi penerus bangsa kita selanjutnya.
4)      Produktivitas dunia industri semakin meningkat
Kemajuan teknik akan meningkatkan kemampuan produktivitas dunia industri baik dari aspek teknologi industri maupun pada aspek jenis produksi. Investasi dan reinvestasi yang berlangsung secara besar-besaran yang akan semakin meningkatkan produktivitas dunia ekonomi. Di masa depan, dampak perkembangan teknologi di dunia industri akan semakin penting. Tanda-tanda telah menunjukkan bahwa akan segera muncul teknologi bisnis yang memungkinkan konsumen secara individual melakukan kontak langsung dengan pabrik sehingga pelayanan dapat dilaksanakan secara langsung dan selera individu dapat dipenuhi, dan yang lebih penting konsumen tidak perlu pergi ke toko.
5)      Persaingan dalam dunia kerja sehingga menuntut pekerja untuk selalu menambah skill dan pengetahuan yang dimiliki. Kecenderungan perkembangan teknologi dan ekonomi, akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja dan kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan. Kualifikasi tenaga kerja dan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan akan mengalami perubahan yang cepat. Akibatnya, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan yang menghasilkan tenaga kerja yang mampu mentransformasikan pengetahuan dan skill sesuai dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja yang berubah tersebut.
6)      Carding
Karena sifatnya yang ‘real time’ (langsung), cara belanja dengan menggunakan Kartu kredit adalah carayang paling banyak digunakan dalam dunia internet. Para penjahat internet pun paling banyak melakukan kejahatan dalam bidang ini. Dengan sifat yang terbuka, para penjahat mampu mendeteksi adanya transaksi (yang menggunakan Kartu Kredit) on-line dan mencatat kode Kartu yang digunakan. Untuk selanjutnya mereka menggunakan data yang mereka dapatkan untuk kepentingan kejahatan mereka.      
  • Dampak Negatif
Dampak negative dari kemajuan Teknik industri yang paling sering dijumpai adalah berbagai bentuk penipuan dan manusia menjadi malas karena di perbudak oleh mesin.
















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Berdasarkan uraian bab sebelumnya, penulis mengemukakan kesimpulan bahwa pada dasarnya islam tidak pernah menghambat kemajuan teknik industri dalam kehidupan sehari-hari dengan syarat dalam menganalisis teknik industri tersebut dengan teliti, obyektif, dan tidak bertentangan dengan dasar Al.Qur’an. terbukti teknik industri dalam islam meliputi isi Al.Qur’an yang mendukung perkembangan teknik industri dan Al.Qur’an sebagai produk wujud dari Allah Swt.

B.      Saran
Sejalan dengan simpulan diatas, penulis merumuskan saran bahwasannya masyarakat dalam memilih dan menggunakan teknik industri haruslah sebijak mungkin  disesuaikan dengan kebutuhan dan harus sejalan dengan ajaran islam yang terwujud dalam bentuk Al.Qur’an dan As - sunnah serta menjadikan keimanan dan ketakwaan sebagai penyaring dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.




























DAFTAR PUSTAKA
Syukron, Amin., & Muhammad Kholil, (2014). Pengantar Teknik Industri, Yogyakarta : Graha Ilmu.